Jumat, 21 Maret 2014

SILABUS KLS X KURIKULUM 2013 PAKET KERAHLIAN AUDIO VIDEO



KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
TEKNOLOGI & REKAYASA
Teknik Elektronika

SILABUS
TEKNIK LISTRIK
KELAS X





 

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMK
Mata Pelajaran        : TEKNIK LISTRIK
Kelas                        : X
Kompetensi Inti*    :
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung


Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
3.1.Memahami struktur material kelistrikan
3.1.1.   Mengenal sejarah perkembangan model atom.
3.1.2.   Memahami kegunaan tabel periodik material elektronika.
3.1.3.   Memahami struktur model atom konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material.
3.1.4.   Memahami orbit dan aliran elektron (electron flow) atom konduktor, semikonduktor dan insulator.
3.1.5.   Membandingkan aliran arah arus elektron dan arah arus konvensional.
§ sejarah perkembangan model atom.
§ tabel periodik material elektronika.
§ struktur model atom konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material.
§ orbit dan aliran elektron (electron flow) atom konduktor, semikonduktor dan insulator.
·   aliran arah arus elektron dan arah arus konvensional.
·         Inkuiri dengan pendekatan siklus belajar 5E
·         Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning-PjBL)
·         Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning-PrBL)
·         Model Pembelajaran Berbasis Tugas (Task Based Learning-TBL)
·         Model Pembelajaran Berbasis Computer (Computer Based Learning (CBL)
A.    Aspek penilaian siswa meliputi:
·         Kognitif (pengetahuan)
·         Psikomorik (keterampilan)
·         Afektif (Sikap)
B.    Jenis Penilaian
·         Tulis
·         Lisan (Wawancara)
·         Praktek
2 JP



·         Delmar’s Standard  Textbook of Electricity, 5th EditionStephen L. Herman, 2011
·         Electrical and Eectronic Principles and Technology, John Bird, Fourth Edition, 2010
·         Fundamentals of Electric Circuits, C. K. Alexander dan M. N. O. Sadiku
·         Electrical and Electronic Principlesand Technology, Third edition, John Bird BSc(Hons), CEng, CSci, CMath, FIET, MIEE,FIIE, FIMA, FcollT,2007
·         Fundamental Electrical and Electronic Principles Third  Edition Christopher R Robertson, 2008
·         Build Your Own Fuel Cells, Phillip Hurley, 2005
·         Experiments Fuel cell, h-tech, www.h-tech.com
·         Fuel Cell Projects for the Evil Genius, Gaviv D.J. Garper, 2008
·         Build a Solar Cell Hydrogen Fuel Cell System, Phillip Hurley, 2004
4.1.Mengklasifikasikan material kelistrikan menggunakan tabel periodik

4.1.1.  Menceritakan sejarah perkembangan dan penemuan model atom
4.1.2.  Menggunakan tabel periodik untuk memodelkan struktur atom berdasarkan kelompok material elektronika.
4.1.3.  Menggambarkan orbit elektron (electron orbits) dan aliran elektron atom konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material.
4.1.4.  Mensimulasikan aliran arah arus elektron dan arah arus konvensional.


2 JP


3.2.Memaha-mi peng-gunaan satuan dasar listrik menurut sistem internasional (System International Units-SI).
3.2.1.  Memahami satuan dasar listrik menurut sistem internasional (Le Systeme International d’Unites-SI).
3.2.2.  Memahami satuan-satuan charge, force, work dan power dalam contoh perhitungan sederhana.
3.2.3.  Memahami satuan-satuan potensial listrik, e.m.f., resistance, conductance, power dan energi pada rangkaian listrik.
·           satuan dasar listrik menurut sistem internasional (Le Systeme International d’Unites-SI).
·           satuan-satuan charge, force, work dan power dalam contoh perhitungan sederhana.
·           satuan-satuan potensial listrik, e.m.f., resistance, conductance, power dan energi pada rangkaian listrik.

2 JP
4.2.Mencontohkanpenggunaan satuan dasar listrik menurut sistem internasional (Le Systeme International d’Unites-SI)
4.2.1. Menerapkansatuan dasar listrik menurut sistem internasional (Le Systeme International d’Unites-SI) pada kelistrikan.
4.2.2. Mengimplementasikan satuan-satuan potensial listrik dalam contoh perhitungan sederhana.
4.2.3.  Menerapkan satuan-satuan charge, force, work dan power dalam contoh perhitungan sederhana.
4.2.4.  Menerapkan satuan-satuan potensial listrik, e.m.f., resistance, conductance, power dan energi pada rangkaian listrik.

4 JP
3.3.Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan.
3.3.1.  Mengenal simbol-simbol satuan listrik menurut standar internasional.
3.3.2.  Menjelaskan perubahan nilai hambatan listrik terhadap konstanta bahan, panjang dan luas penampang kawat.
3.3.3.  Memahami nilai resistor berdasarkan kode warna menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E96.
3.3.4.  Memahami beda potensial dalam aliran arus listrik beban resistor berbeda.
3.3.5.  Memahami hubungan antara arus, hambatan dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana.
3.3.6.  Memahami sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik.
   Simbol-simbol satuan listrik menurut standar internasional.
   Perubahan nilai hambatan listrik terhadap konstanta bahan, panjang dan luas penampang kawat.
   Nilai resistor berdasarkan kode warna menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E96.
   Beda potensial dalam aliran arus listrik beban resistor berbeda.
   Hubungan antara arus, hambatan dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana.
   Sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik.

4 JP
4.3.  Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
4.3.1. Mengimplementasikan simbol-simbol satuan listrik standar internasional
4.3.2.  Melakukan ekperimen untuk menyatakan hubungan antara hambatan listrik terhadap pengaruh konstanta bahan, panjang dan luas penempang bahan.
4.3.3.  Melakukan pengukuran nilai resistor berdasarkan kode warna standar deret E6, E12, E24 dan deret E96.
4.3.4.  Menerapkan pengukuran arus-tegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda.
4.3.5.  Menggambarkan kurva hubungan arus-tegangan untuk beban resistor berbeda.
4.3.6.  Melakukan pengukuran hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor rangkaian listrik.



8 JP

3.4.Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan.
3.4.1.  Memahami ide dasar ditemukannya hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan.
3.4.2.  Menganalisa hasil eksperimen hukum Kirchhoff tegangan.
3.4.3.  Menganalisa hasil eksperimen hukum Kirchhoff arus.
3.4.4.  Menganalisa hasil eksperimen teori Thevenin dalam rangkaian listrik sederhana.
3.4.5.  Menganalisa hasil eksperimen teori Norton dalam rangkaian listrik sederhana.
3.4.6.  Menganalisa hasil eksperimen teori Superposisi dalam rangkaian listrik sederhana
   Ide dasar ditemukannya hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan.
   Hukum Kirchhoff tegangan.
   Hukum Kirchhoff arus.
   Teori Thevenin dalam rangkaian listrik sederhana.
   Teori Norton dalam rangkaian listrik sederhana.
   Teori Superposisi dalam rangkaian listrik sederhana

4 JP
4.4.  Menguji hukum-hukum kemagnetan pada rangkaian kelistrikan
4.4.1.  Melakukan eksperimen hukum Ohm pada rangkaian listrik.
4.4.2.  Melakukan eksperimen hukum Kirchoff tegangan.
4.4.3.  Melakukan eksperimen hukum Kirchoff arus.
4.4.4.  Melakukan eksperimen teori Thevenin dalam rangkaian listrik sederhana.
4.4.5.  Melakukan eksperimen teori Norton dalam rangkaian listrik sederhana.
4.4.6.  Melakukan eksperimen teori Superposisi dalam rangkaian listrik sederhana.



8 JP
3.5.Menganalisis rangkaian kapasitor pada rangkaian kelistrikan
3.5.1.  Memahami susunan fisis, jenis dan dielektrikum kapasitor.
3.5.2.  Memahami medan elektrostik kapasitor.
3.5.3.  Memahami kuat medan elektrostatik E kapasitor dan notasi satuan.
3.5.4.  Memahami rangkaian seri kapasitor.
3.5.5.  Memahami rangkaian paralel kapasitor.
3.5.6.  Menghitung nilai kapasitas rangkaian paralel rangkaian pengisian kapasitor.
3.5.7.  Menganalisis konstanta waktu pengisian dengan metode grafis.
3.5.8. Menginterprestasikan kurva arus-tegangan kapasitor.
3.5.9.  Memahami kapasitor difungsikan sebagai low pass filter (LPF) dan high pass filter (HPF).



4 JP
4.5.  Menguji rangkaian kapasitor pada rangkaian kelistrikan
4.5.1.  Melakukan pengujian dan pengamatan dielektrikum kapasitor sebagai piranti penyimpan energi elektrostatis.
4.5.2.  Melakukan pengujian dan pengamatan kuat medan elektrostatik E kapasitor dan menyatakan notasi satuannya.
4.5.3.  Melakukan ekperimen hubungan seri kapasitor.
4.5.4.  Mengukur nilai ekivalen seri resistor (ESR) kapasitor dengan menggunakan LCR meter.
4.5.5.  Melakukan eksperimen hubungan paralel kapasitor.
4.5.6.  Membandingkan nilai kapasitas hubungan seri dan hubungan paralel kapasitor
4.5.7.  Melakukan eksperimen pengisian & pengosongan energi elektrostatis kapasitor.
4.5.8.  Menggambarkan kurva arus-tegangan kapasitor
4.5.9.  Melakukan ekperimen kapasitor difungsikan sebagai rangkaian diferensiator (HPF) dan integrator (LPF).



10 JP
3.6.Menerapkan hukum-hukum kemagnetan pada rangkaian kelistrikan
3.6.1.  Memahami hukum tarik-menarik dan tolak-menolak bilamana dua magnet saling di dekatkan.
3.6.2.  Mendefinisikan fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan beserta notasi satuannya.
3.6.3.  Melakukan perhitungan sederhana untuk menyatakan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas penampang A, serta menuliskan notasi satuannya.
3.6.4.  Mendefinisikan gaya gerak magnet Fm (magnetomotive force-mmf), dan kekuatan medan magnet H beserta notasi satuannya.
3.6.5. Mendeskripsikan hubungan gaya gerak magnet (Fm) terhadap kuat arus manit (I) dan jumlah lilitan (N).
3.6.6.  Mendifinisikan arti permeabilitas magnet.
3.6.7.  Memahami kurva B-H untuk material magnet yang berbeda.
3.6.8.  Memahami nilai-nilai khas permeabilitas relatif magnet.
3.6.9.  Mencontohkan perhitungan kerapatan fluks B terhadap permebilitas magnet dan kuat medan magnet.
3.6.10. Mendifinisikan derajad hambatan magnet (S) terhadap fluks magnet.
   Sifat magnet.
   Besaran pada kemagnetan, fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan beserta notasi satuannya.
   Perhitungan sederhana untuk menyatakan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas penampang A, serta menuliskan notasi satuannya.
   Definisi gaya gerak magnet Fm (magnetomotive force-mmf), dan kekuatan medan magnet H beserta notasi satuannya.
   Hubungan gaya gerak magnet (Fm) terhadap kuat arus manit (I) dan jumlah lilitan (N).
   Permeabilitas magnet.
   Kurva B-H untuk material magnet yang berbeda.
   Nilai-nilai khas permeabilitas relatif magnet.
   Perhitungan kerapatan fluks B terhadap permebilitas magnet dan kuat medan magnet.
   Difinisi derajad hambatan magnet (S) terhadap fluks magnet.



4 JP
4.6.  Menguji hukum-hukum kemagnetan pada rangkaian kelistrikan
4.6.1.  Melakukan ekperimen hukum tarik-menarik dan tolak-menolak bilamana dua magnet saling di dekatkan, serta menggambarkan arah medan magnet disekitar magnet permanen.
4.6.2.  Melakukan eksperimen hukum-hukum rangkaian kemagnetan untuk mendifinisikan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas penampang A serta menuliskan notasi satuannya.
4.6.3.  Menggambarkan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas penampang A dan membuat interprestasi
4.6.4.  Melakukan percobaan hukum-hukum rangkaian kemagnetan untuk mendifinisikan hubungan antara gaya gerak magnet Fm (magnetomotive force-mmf), dan kekuatan medan magnet H serta menuliskan notasi satuannya.
4.6.5.  Melakukan percobaan hukum-hukum rangkaian kemagnetan untuk mendeskripsikan hubungan gaya gerak magnet (Fm) terhadap kuat arus magnet (I) dan jumlah lilitan (N) serta menuliskan notasi satuannya.
4.6.6.  Menggambarkan kurva permeabilitas kemagnetan untuk material magnet yang berbeda dan membuat interprestasi
4.6.7.  Menggambarkan kurva B-H untuk material magnet yang berbeda dan membuat interprestasi
4.6.8.  Membuat rangkuman permeabilitas kemagnetan untuk material magnet yang berbeda
4.6.9.  Membuat rangkuman dari hasil perhitungan kerapatan fluks B terhadap permebilitas magnet dan kuat medan magnet.
4.6.10. Membuat rangkuman berkenaan dengan derajad hambatan magnet (S) terhadap fluks magnet.




10 JP
3.7.  Menerap kan rangkaian kemagnet an pada rangkaian kelistrikan
3.7.1.  Memahami konsep dasar medan magnet akibat arus listrik.
3.7.2.  Memahami aturan putaran tangan kiri (asas Flemming) untuk menentukan arah medan magnet.
3.7.3.  Memahami aturan pegangan tangan kiri untuk menentukan arah medan magnet pada selenoid.
3.7.4.  Mencontohkan aplikasi praktis dari elektromagnet, seperti bel listrik, relai, pengangkat dari magnet, penerima telepon.
3.7.5.  Menghitung hubungan besarnya gaya F terhadap kerapatan fluksi, arus yang mengalir dan panjang konduktor.
3.7.6.  Memahami konsep dasar loudspeaker adalah contoh dari gaya F.
3.7.7.  Memahami besarnya gaya F berbading terhadap muatan (Q), kecepatan (v) dan kerapatan magnet (B).
   Konsep dasar medan magnet akibat arus listrik.
   Penentuan arah medan magnet.
   Penentuan arah medan magnet pada selenoid.
   Aplikasi praktis dari elektromagnet, seperti bel listrik, relai, pengangkat dari magnet, penerima telepon.
   Hitungan hubungan besarnya gaya F terhadap kerapatan fluksi, arus yang mengalir dan panjang konduktor.
   Konsep dasar loudspeaker sebagai contoh dari gaya F.
   Besar gaya F berbading terhadap muatan (Q), kecepatan (v) dan kerapatan magnet (B).




4 JP
4.7.  Menguji rangkaian kemagnetan pada rangkaian kelistrikan
4.7.1. Mendemontrasikan rangkaian elektromagnetik untuk membuktikan kuat medan magnet akibat pengaruh arus listrik.
4.7.2.  Melakukan ekperimen untuk mendifinisikan aturan putaran tangan kiri (asas Flemming) dalam menentukan arah medan magnet.
4.7.3.  Melakukan ekperimen untuk mendifinisikan aturan putaran tangan kiri (asas Flemming) dalam menentukan arah medan magnet pada selenoid.
4.7.4.  Menerapkan konsep elektromagnetik pada perangkat bel listrik, relai, pengangkat dari magnet, penerima telepon.
4.7.5.  Membuat rangkuman dari hasil perhitungan gaya F terhadap kerapatan fluksi, arus yang mengalir dan panjang konduktor.
4.7.6. Mendemontrasikan perangkat loudspeaker untuk menyatakan konsep dasar gaya elektromagnetik F.
4.7.7.  Menghitung dan membuat rangkuman hubungan antara gaya F berbading terhadap muatan (Q), kecepatan (v) dan kerapatan magnet (B).



10 JP
3.8.Menerapkan hukum induksi elektromagne tik pada
3.8.1.  Memahami hukum induksi elektromagnetik Faraday.
3.8.2.  Menentukan arah relative electromagnetic force (e.m.f.) dengan asas tangan kanan Fleming.
3.8.3.  Membuktikan bahwa induksi gaya gerak listrik (ggl) ditentukan oleh E = B.l.v atau E = B.l.v.sinθ.
3.8.4.  Menghitung nilai e.m.f. yang diberikan oleh B, l, v dan Q.
3.8.5.  Mendefinisikan induktansi bersama (mutual inductance).
3.8.6.  Menghitung induksi e.m.f. yang diberikan oleh N, t, L, dan perubahan fluks atau perubahan arus.
3.8.7.  Menghitung energi yang tersimpan dalam induktor (W) dalam satuan joules.
3.8.8.  Menghitung dan mendefinisikan nilai induktansi L dari kumparan, serta menyatakan notasi satuannya
   Memahami hukum induksi elektromagnetik Faraday.
   Menentukan arah relative electromagnetic force (e.m.f.) dengan asas tangan kanan Fleming.
   Membuktikan bahwa induksi gaya gerak listrik (ggl) ditentukan oleh E = B.l.v atau E = B.l.v.sinθ.
   Menghitung nilai e.m.f. yang diberikan oleh B, l, v dan Q.
   Mendefinisikan induktansi bersama (mutual inductance).
   Menghitung induksi e.m.f. yang diberikan oleh N, t, L, dan perubahan fluks atau perubahan arus.
   Menghitung energi yang tersimpan dalam induktor (W) dalam satuan joules.
   Menghitung dan mendefinisikan nilai induktansi L dari kumparan, serta menyatakan notasi satuannya


4 JP
4.8.  Menguji hukum induksi elektromagnetik pada rangkaian kelistrikan.
4.8.1. Mendemontrasikan induksi elektromagnetik untuk mendifinisikan hukum induksi elektromagnetik Faraday.
4.8.2. Mendemontrasikan arah relative electromagnetic force (e.m.f.) dengan asas tangan kanan Fleming.
4.8.3.  Menerapkan induksi gaya gerak listrik (ggl) untuk membuktikan hubungan E = B.l.v atau E = B.l.v.sinθ.
4.8.4.  Menerapkan hukum Lenz pada induksi elektromagnetik force (e.m.f).
4.8.5.  Mencontohkan induktansi bersama (mutual inductance) untuk mendeskripsikan pengaruh terhadap induksi elektromagnetik.
4.8.6.  Membuat kesimpulan induksi e.m.f. yang diberikan oleh N, t, L, dan perubahan fluks atau perubahan arus.
4.8.7.  Mencontohkan energi yang tersimpan dalam induktor (W) dalam satuan joules.
4.8.8.  Melakukan pengukuran nilai induktansi L dari kumparan dan menyatakan notasi satuannya.


8 JP
3.9.  Menerap kan rangkaian induktor pada rangkaian kelistrikan.
3.9.1.  Memahami susunan fisis induktor.
3.9.2.  Memahami ekivalen seri resistor (ESR) komponen induktor.
3.9.3.  Memahami sifat dasar hubungan seri/paralel induktor.
3.9.4.  Menganalisis konstanta waktu pengisian dan pengosongan energi pada induktor dengan metode grafis.
3.9.5.  Menganalisis kurva arus-tegangan terhadap waktu pengisian dan pengsongan energi induktor.
   Kunstruksi induktor.
   Ekivalen seri resistor (ESR) komponen induktor.
   Sifat dasar hubungan seri/paralel induktor.
   Konstanta waktu pengisian dan pengosongan energi pada induktor dengan metode grafis.
   Kurva arus-tegangan terhadap waktu pengisian dan pengsongan energi induktor.



4 JP
4.9.Mengukurrangkaian induktor pada rangkaian kelistrikan.
4.9.1.  Menggambar susunan fisis induktor untuk menginterprestasikan rangkaian pengganti komponen induktor
4.9.2.  Melakukan pengujian (pengukuran) nilai ekinalen seri resistor (ESR) komponen induktor dengan menggunakan LCR meter
4.9.3.  Melakukan ekperimen hubungan seri/paralel induktor dan menginterprestasikan data hasil ekperimen
4.9.4.  Menggambar grafik konstanta waktu pengisian dan pengosongan energi pada induktor terhadap pengaruh perubahan waktu, serta menentukan nilai konstanta waktu pengisian dan pengosongan
4.9.5.  Melakukan eksperimen pengisian dan pengosongan energi komponen induktor, mentabulasikan data eksperimen, membuat grafik dan menyimpulkan hasil pengukuran.






8 JP
3.10.Menerap kan dan mengelola sumber energi proses elektro kimia.
3.10.1. Memahami tipe baterei berdasarkan klasifikasinya.
3.10.2. Menyebutkan hukum reaksi kimia sel.
3.10.3. Memahami struktur/susunan sel sederhana.
3.10.4. Mendefinisikan istilah gaya gerak listrik (ggl) E, dan resistansi internal (r) dari sel baterei.
3.10.5. Menentukan rugi tegangan oleh tegangan jepit akibat perlawanan resistansi jepit (r).
3.10.6. Menentukan besarnya gaya gerak listrik (ggl) E dan resistansi internal total untuk sel baterei dihubungkan seri dan parallel.
3.10.7. Memahami konstruksi dan penerapan dari, timbal-asam (lead-acid cells) dan sel basa (alkaline cells).
3.10.8. Memahami prinsip dasar sumber energi listrik sel bahan bakar (fuel cells) tipe PEM.
   Tipe baterei berdasarkan klasifikasinya.
   Hukum reaksi kimia sel.
        Struktur/susunan sel sederhana.
   Istilah gaya gerak listrik (ggl) E, dan resistansi internal (r) dari sel baterei.
   Rugi tegangan oleh tegangan jepit akibat perlawanan resistansi jepit (r).
   Menentukan besarnya gaya gerak listrik (ggl) E dan resistansi internal total untuk sel baterei dihubungkan seri dan parallel.
   Konstruksi dan penerapan dari, timbal-asam (lead-acid cells) dan sel basa (alkaline cells).
   Prinsip dasar sumber energi listrik sel bahan bakar (fuel cells) tipe PEM.

4 JP
4.10.Menggunakan dan memanfaatkan sumber energi proses elektro kimia.
4.10.1. Menerapkan tipe baterei berdasarkan klasifikasinya berdasarkan lembar data (datasheet) manufaktur
4.10.2. Melakukan ekperimen dan menerapkan hukum reaksi kimia sel baterei, serta memanfaatkan sumber energi listrik ramah lingkungan.
4.10.3. Menggambarkan struktur/susunan sel baterei dan interprestasi penerapan.
4.10.4. Melakukan pengujian (pengukuran) untuk mendefinisikan gaya gerak listrik (ggl) E akibat pengaruh nilai resistansi internal (r) dari sel baterei.
4.10.5. Mencontohkan rugi tegangan oleh tegangan jepit akibat perlawanan resistansi jepit (r) dan pemakaian beban.
4.10.6. Melakukan ekperimen hubungan seri/paralel sel baterei untuk mendifinikan besarnya gaya gerak listrik (ggl) E dan resistansi internal total untuk sel baterei.
4.10.7. Menggambarkan konstruksi dari timbal-asam (lead-acid cells) dan sel basa (alkaline cells) dan interprestasi penerapan.
4.10.8. Melakukan ekperimen elektrolisa dari sel bahan bakar tipe Proton Exchange Membrane (PEM) dan menerapkan sumber energi listrik sel bahan bakar (fuel cells)



8 JP
3.11.Menerap kan transforma tor daya frekuensi rendah satu fasa pada rangkaian kelistrikan
3.11.1. Memahami konsep dasar transformator daya frekuensi rendah satu fasa
3.11.2. Menghitung nilai tegangan tranformator satu fasa dengan menggunakan rumus perbandingan dari rasio gulungan tranformator.
3.11.3. Menghitung nilai arus tranformator satu fasa dengan menggunakan rumus perbandingan dari rasio gulungan tranformator.
3.11.4. Memahami prinsip dasar transformator pemisah (isolation transformer).
3.11.5. Menentukan nilai impedansi transformator frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
   Konsep dasar transformator daya frekuensi rendah satu fasa
   Hitungan nilai tegangan tranformator satu fasa dengan menggunakan rumus perbandingan dari rasio gulungan tranformator.
   Hitungan nilai arus tranformator satu fasa dengan menggunakan rumus perbandingan dari rasio gulungan tranformator.
   Prinsip dasar transformator pemisah (isolation transformer).
   Penentuan nilai impedansi transformator frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.


4 JP
4.11.Menguji transformator daya frekuensi rendah satu fasa pada rangkaian kelistrikan
4.11.1. Mencontohkan penerapan tranformator daya frekuensi rendah dan frekuensi tinggi.
4.11.2. Menguji transformator satu fasa untuk gulungan yang berbeda untuk membuktikan rasio gukungan input-output transformator
4.11.3. Menguji sebuah tranformator untuk menentukan nilai arus dan memberikan tanda polaritas arah arus transformator.
4.11.4. Menguji transformator pemisah dan autotransformer.
4.11.5. Mengukur nilai impedansi transformator frekuenis tinggi dan rendah



6 JP
3.12.Menganali sis karakteristik rangkaian RLC pada rangkaian kelistrikan
3.12.1. Memahami konsep dasar dari sifat beban R, L, dan C pada rangkaian dengan sumber DC dan AC
3.12.2. Memahami konsep dasar pembangkit frekuensi osilasi menggunakan rangkaian RLC
3.12.3. Menghitung daya pada beban yang bersifat R, L, dan C dari rangkaian dengan sumber DC dan AC
3.12.4. Menghitung frekuensi osilasi dari konsep dasar rangkaian RLC.
   Konsep dasar dari sifat beban R, L, dan C pada rangkaian dengan sumber DC dan AC
   Konsep dasar pembangkit frekuensi osilasi menggunakan rangkaian RLC
   Perhitungan daya pada beban yang bersifat R, L, dan C dari rangkaian dengan sumber DC dan AC
   Perhitungan frekuensi osilasi dari konsep dasar rangkaian RLC

4 JP
4.12 Menguji rangkaian RLC pada rangkaian kelistrikan
4.12.1. Melakukan ekperimen rangkaian R, L, dan C pada penerapan rangkaian dengan sumber DC dan AC
4.12.2. Melakukan ekperimen rangkaian RLC sebagai sebagai rangkaian pembangkit frekuensi (osilator).
4.12.3. Mencontohkan penerapan rangkaian RLC
4.12.4. Mengukur frekuensi osilasi dan bentuk kurva rangkaian RLC menggunakan osiloskop


8 JP
















SILABUS

Satuan Pendidikan : SMK
Mata Pelajaran         : TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR
Kelas                        : X
Kompetensi Inti*    :
KI 5: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 6: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 7: Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
KI 8: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung


Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Pembelajaran*
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
3.1. Memahami model atom bahan semikonduktor.
3.1.1.     Memahami model atom semikonduktor
3.1.2.     Mendeskripsikan model atom semikonduktor.
3.1.3.     Mengkatagorikan macam-macam bahan semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material.
3.1.4.     Mengklasifikasikan bahan pengotor (doped) semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material
3.1.5.     Membedakan semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N.
3.1.6.     Memahami proses pembentukan semikonduktor Tipe-PN.
3.1.7.     Memahami arah arus elektron dan arah arus lubang.
   Model atom semikonduktor
   Deskripsi model atom semikonduktor.
   Macam-macam bahan semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material.
   Klasifikasi bahan pengotor (doped) semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material
   Perbedaan semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N.
   Proses pembentukan semikonduktor Tipe-PN.
   Arah arus elektron dan arah arus lubang.
·         Inkuiri dengan pendekatan siklus belajar 5E
·         Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning-PjBL)
·         Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning-PrBL)
·         Model Pembelajaran Berbasis Tugas (Task Based Learning-TBL)
·         Model Pembelajaran Berbasis Computer (Computer Based Learning (CBL)
C.    Aspek penilaian siswa meliputi:
·         Kognitif (pengetahuan)
·         Psikomorik (keterampilan)
·         Afektif (Sikap)
D.             Jenis Penilaian
·         Tulis
·         Lisan (Wawancara)
·         Praktek
6 JP
·         Electronic devices : conventional current version, Thomas L. Floyd, 2012
·         Introduction to Electronics, Fifth Edition Earl D. Gates,2007
·         Electronic Circuits Fundamentals and Applications, Third Edition, Mike Tooley, 2006
·         Electronics Circuits and Systems, Owen Bishop, Fourth Edition, 2011
·         Planning and InstallingPhotovoltaic SystemsA guide for installers, architects and engineerssecond edition, Second Edition, Zrinski, 2008
4.1.Menginterprestasikan model atom bahan semikonduktor.
4.1.1.     Menerapkan model atom pada macam-macam material semikonduktor.
4.1.2.     Menerapkan macam-macam bahan semikonduktor sebagai bahan dasar komponen elektronik.
4.1.3.     Menggambarkan model atom Bohr bahan semikonduktor menurut data tabel periodik material.
4.1.4.     Membuat ilustrasi model atom Bohr untuk menjelaskan prinsip pengotoran semikonduktor menurut data tabel periodik material.
4.1.5.     Memodelkan arah arus elektron dan arah arus lubang (hole) semikonduktor tipe P dan N.
4.1.6.     Memodelkan proses pembentukan semikonduktor Tipe-PN.
4.1.7.     Mendemontrasikaan arah arus elektron dan arah arus lubang semikonduktor persambungan PN

4JP
3.2.Menerapkan dioda semikonduktor sebagai penyearah
3.2.1.     Memahami susunan fisis dan iodeiode penyearah.
3.2.2.     Memahami prinsip kerja iode penyearah.
3.2.3.           Menginterprestasikan kurva arus-tegangan iode penyearah.
3.2.4.     Mendefinisikan parameter iode penyearah.
3.2.5.     Memodelkan komponen iode penyearah
3.2.6.           Menginterprestasikan lembar data (datasheet) iode penyearah.
3.2.7.     Merencana rangkaian penyearah setengah gelombang satu fasa.
3.2.8.     Merencana rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa.
3.2.9.     Merencana catu daya sederhana satu fasa (unregulated power supply).
3.2.10.   Merencana macam-macam rangkaian limiter dan clamper.
3.2.11.   Merencana macam-macam rangkaian pelipat tegangan
   Susunan fisis dan iodeiode penyearah.
   Prinsip kerja iode penyearah.
   Interprestasi kurva arus-tegangan iode penyearah.
   Definisi parameter iode penyearah.
   Memodelkan komponen iode penyearah
   Interprestasi lembar data (datasheet) iode penyearah.
   Merencana rangkaian penyearah setengah gelombang satu fasa.
   Perencanaan rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa.
   Perencanaan catu daya sederhana satu fasa (unregulated power supply).
   Perencanaan macam-macam rangkaian limiter dan clamper.
   Perencanaan macam-macam rangkaian pelipat tegangan
3JP
4.2. Menguji dioda semikonduktor sebagai penyearah
4.2.1.           Menggambarkansusunan fisis dan simbol dioda penyearah menurut standar DIN dan ANSI.
4.2.2.     Membuat model dioda untuk menjelaskan prinsip kerja dioda penyearah.
4.2.3.     Melakukan pengukuran kurva arus tegangan dioda penyearah.
4.2.4.     Membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arus tegangan dan menginterprestasikan parameter dioda penyearah
4.2.5.     Menggunakan datasheet untuk memodelkan dioda sebagai piranti non ideal.
4.2.6.     Menggunakan datasheet dioda sebagai dasar perencanaan rangkaian
4.2.7.     Melakukan eksperimen rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh.
4.2.8.     Melakukan eksperimen rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa
4.2.9.     Membuat projek catu daya sederhana satu fasa, kemudian menerapkan pengujian dan pencarian kesalahan (unregulated power supply) menggunakan perangkat lunak.
4.2.10.   Melakukan eksperimen dioda sebagai rangkaian limiter dan clamper.
4.2.11.   Melakukan ekperimen dioda sebagai rangkaian pelipat tegangan.

3JP
3.3.Merencana kan dioda zener sebagai rangkaian penstabil tegangan
3.3.1.     Memahami susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja zener dioda.
3.3.2.     Mendeskripsikan kurva arus-tegangan zener dioda.
3.3.3.     Memahami pentingnya tahanan dalam dinamis zener dioda untuk berbagai macam arus zener.
3.3.4.     Memahami hubungan tahanan dalam dioda zener dengan tegangan keluaran beban.
3.3.5.     Mendesain rangkaian penstabil tegangan paralel menggunakan dioda zener.
3.3.6.     Merencanakan dioda zener untuk keperluan tegangan referensi.
   Susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja zener dioda.
   Deskripsi kurva arus-tegangan zener dioda.
   Pentingnya tahanan dalam dinamis zener dioda untuk berbagai macam arus zener.
   Hubungan tahanan dalam dioda zener dengan tegangan keluaran beban.
   Desain rangkaian penstabil tegangan paralel menggunakan dioda zener.
   Perencanaan dioda zener untuk keperluan tegangan referensi.
3JP
4.3. Menguji dioda zener sebagai rangkaian penstabil tegangan
4.3.1.     Menggambarkan susunan fisis dan memodelkan dioda zener
4.3.2.     Menggambarkan sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arus tegangan dan menginterprestasikan parameter dioda zener untuk kebutuhan arus, tegangan dan daya berbeda.
4.3.3.     Menerapkan datasheet dioda zener untuk menentukan tahanan dalam dan dimensi tingkat kestabilan rangkaian.
4.3.4.     Menggunakan datasheet dioda zener untuk keperluan eksperimen.
4.3.5.     Melakukan eksperimen rangkaian penstabil tegangan menggunakan dioda zener dan menginterprestasikan data hasil pengukuran.
4.3.6.     Memilih dioda zener untuk keperluan rangkaian tegangan referensi.

4JP
3.4.Menerapkan dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel pada rangkaian elektronika
3.4.1.     Memahami susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel.
3.4.2.     Menganalisis hasil eksperimen berdasarkan data dari hasil pengukuran
   Susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel.
   Analisis hasil eksperimen berdasarkan data dari hasil pengukuran
3JP
4.4. Menguji dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan dioda tunnel pada rangkaian elektronika
4.4.1.     Menerapkan dioda khusus (LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel) pada rangkaian elektronika.
4.4.2.     Melakukan eksperimen dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel interprestasi data hasil pengukuran.

3JP
3.5. Memahami konsep dasarBipolar Junction Transistor (BJT) sebagai penguat dan pirnati saklar
3.5.1.     Memahami susunan fisis, simbol dan prinsip kerja transistor
3.5.2.           Menginterprestasikan karakteristik dan parameter transistor.
3.5.3.     Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai penguat tunggal satu tingkat sinyal kecil.
3.5.4.     Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai piranti saklar.
3.5.5.     Memahami susunan fisis, simbol dan prinsip kerja phototransistor
3.5.6.           Menginterprestasikan katagori (pengelompokan) transistor berdasarkan kemasan
3.5.7.     Memahami prinsip dasar metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat dan piranti saklar
   Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja transistor
   Interprestasi karakteristik dan parameter transistor.
  Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai penguat tunggal satu tingkat sinyal kecil.
  Mengkatagorikan bipolar transistor sebagai piranti saklar.
   Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja phototransistor
   Interprestasi katagori (pengelompokan) transistor berdasarkan kemasan
   Prinsip dasar metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat dan piranti saklar
6JP
4.5. Menguji Bipolar Junction Transistor (BJT) sebagai penguat dan pirnati saklar
4.5.1.     Menggambarkan susunan fisis, simbol dan prinsip kerja berdasarkan arah arus transistor
4.5.2.     Melakukan eksperimen dan interprestasi data pengukuran untuk mendimensikan parameter transistor.
4.5.3.     Melakukan eksperimen bipolar transistor sebagai penguat tunggal satu tingkat sinyal kecil menggunakan perangkat lunak.
4.5.4.     Melakukan ekperimen bipolar transistor sebagai piranti saklar menggunakan perangkat lunak.
4.5.5.     Menggambarkan susunan fisis, simbol untuk menjelaskan prinsip kerja phototransistor berdasarkan arah arus.
4.5.6.     Membuat daftar katagori (pengelompokan) transistor berdasarkan kemasan atau tipe transistor
4.5.7.     Mencobadan menerapkan metode pencarian kesalahan pada rangkaian transistor sebagai penguat dan piranti saklar

8JP
3.6.Menentukan titik kerja (bias) DC transistor
3.6.1.     Memahami penempatan titik kerja (bias) DC transistor
3.6.2.     Menerapkan teknik bias tegangan tetap (fix biased) rangkaian transistor
3.6.3.     Menerapkan teknik bias pembagi tegangan rangkaian transistor
3.6.4.     Menerapkan teknik bias umpan balik arus dan tegangan rangkaian transistor
3.6.5.     Memahami prinsip dasar metode pencarian kesalahan akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
   Penempatan titik kerja (bias) DC transistor
   Penerapan teknik bias tegangan tetap (fix biased) rangkaian transistor
   Menerapkan teknik bias pembagi tegangan rangkaian transistor
   Menerapkan teknik bias umpan balik arus dan tegangan rangkaian transistor
   Prinsip dasar metode pencarian kesalahan akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
3JP
4.6. Menguji kestabilan titik kerja (bias) DC transistor
4.6.1.     Mendimensikan titik kerja (bias) DC transistor dan interprestasi data hasil eksperimen menggunakan perangkat lunak
4.6.2.     Melakukan ekspemen bias tegangan tetap (fix biased) rangkaian transistor dan interprestasi data hasil pengukuran
4.6.3.     Melakukan eksperimen bias pembagi tegangan rangkaian transistor dan interprestasi data hasil pengukuran
4.6.4.     Melakukan eksperimen bias umpan balik arus dan tegangan rangkaian transistor dan interprestasi data hasil pengukuran
4.6.5.     Mencoba dan menerapkan metode pencarian kesalahan akibat pergeseran titik kerja DC transistor.

6JP
3.7.Menerapkan transistor sebagai penguat sinyal kecil
3.7.1.     Memahami konsep dasar transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
3.7.2.           Menginterprestasikan model rangkaian pengganti transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
3.7.3.     Menerapkan rangkaian penguat transistor emitor bersama (common-emitter transistor)
3.7.4.     Menerapkan rangkaian penguat transistor kolektor bersama (common-collector transistor)
3.7.5.     Menerapkan rangkaian penguat transistor basis bersama (common-base transistor)
3.7.6.     Menerapkan penguat bertingkat transistor sinyal kecil
3.7.7.     Menerapkan penguat diferensial transistor sinyal kecil
3.7.8.     Menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
   Konsep dasar transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
   Interprestasi model rangkaian pengganti transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
   Menerapkan rangkaian penguat transistor emitor bersama (common-emitter transistor)
   Menerapkan rangkaian penguat transistor kolektor bersama (common-collector transistor)
   Menerapkan rangkaian penguat transistor basis bersama (common-base transistor)
   Menerapkan penguat bertingkat transistor sinyal kecil
   Menerapkan penguat diferensial transistor sinyal kecil
   Menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
4JP
4.7. Menguji transistor sebagai penguat sinyal kecil
4.7.1.     Membuat model transistor sebagai penguat komponen sinyal AC untuk operasi frekuensi rendah
4.7.2.     Mendimensikan parameter penguat menggunakan model rangkaian pengganti transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
4.7.3.     Melakukan eksperimen rangkaian penguat transistor emitor bersama (common-emitter transistor)menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.4.     Melakukan eksperimen rangkaian penguat transistor kolektor bersama (common-collector transistor) menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.5.     Melakukan eksperimen rangkaian penguat transistor basis bersama (common-base transistor) menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.6.     Melakukan eksperimen penguat bertingkat transistor sinyal kecil menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.7.     Melakukan eksperimen penguat diferensial transistor sinyal kecil menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.8.     Mencoba dan menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik kerja DC transistor.

8JP
3.8.Mendimensikan tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor
3.8.1.     Memahami prinsip dasar tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor.
3.8.2.     Mengkonversi satuan faktor penguatan (arus, tegangan, daya) kedalam satuan desibel.
3.8.3.     Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah.
3.8.4.     Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi tinggi.
3.8.5.     Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (total).
   Prinsip dasar tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor.
   Konversi satuan faktor penguatan (arus, tegangan, daya) kedalam satuan desibel.
   Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah.
   Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi tinggi.
   Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (total).
8JP
4.8. Mengukur tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor
4.8.1.     Menggambarkan tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor menggunakan kertas semilog
4.8.2.     Mencontohkan satuan faktor penguatan (arus, tegangan, daya) dalam satuan desibel
4.8.3.     Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.8.4.     Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi tinggi menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.8.5.     Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (total) menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.8.6.     Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi penguat bertingkat transistor menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran

8JP
3.9.Menerapkan bi-polar transistor sebagai penguat daya.
3.9.1.     Memahami konsep dasar dan klasifikasi penguat daya transistor
3.9.2.     Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas A
3.9.3.     Menerapkan rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas AB
3.9.4.     Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas C
3.9.5.     Menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
   Konsep dasar dan klasifikasi penguat daya transistor
   Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas A
   Menerapkan rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas AB
   Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas C
   Menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
8JP
4.9. Menguji penguat daya transistor.
4.9.1.     Memilih dan mengklasifikasikantransistor untuk keperluan penguat daya transistor
4.9.2.     Membangun dan melakukan eksperimen rangkaian penguat daya transistor kelas A menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.9.3.     Membangun dan melakukan eksperimen rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas AB menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.9.4.     Membangun dan melakukan eksperimen rangkaian penguat daya transistor kelas C menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.9.5.     Mencoba dan menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran titik kerja DC transistor.

8JP
3.10.Menerapkan sistem konversi bilangan pada rangkaian logika
3.10.1.   Memahami sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
3.10.2.   Memahami konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.
3.10.3.   Memahami konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.
3.10.4.   Memahami konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.
3.10.5.   Memahami konversi sistem bilangan biner ke sistem bilangan desimal.
3.10.6.   Memahami konversi sistem bilangan oktal ke sistem bilangan desimal.
3.10.7.   Memahami konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem bilangan desimal.
3.10.8.   Memahami sistem bilangan pengkode biner (binary encoding)
   Sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
   Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.
   Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.
   Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.
   Konversi sistem bilangan biner ke sistem bilangan desimal.
   Konversi sistem bilangan oktal ke sistem bilangan desimal.
   Konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem bilangan desimal.
   Sistem bilangan pengkode biner (binary encoding)
4JP

4.10.Mencontohkan sistem konversi bilangan pada rangkaian logika
4.10.1.           Mencontohkansistem bilangan dan kode biner pada rangkaian elektronika digital.
4.10.2.   Mencontohkan konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.
4.10.3.   Mencontohkan konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.
4.10.4.   Menggunakan konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.
4.10.5.   Menggunakan konversi sistem bilangan biner ke sistem bilangan desimal.
4.10.6.   Menerapkan konversi sistem bilangan oktal ke sistem bilangan desimal.
4.10.7.   Menerapkan konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem bilangan desimal.
4.10.8.   Menerapkan sistem bilangan pengkode biner (binary encoding)

4JP

3.11.Menerapkan aljabar Boolean pada gerbang logika digital.
3.11.1.   Menjelaskan konsep dasar aljabar Boolean pada gerbang logika digital.
3.11.2.   Mentabulasikan dua elemen biner pada ystem penjumlahan aljabar Boolean.
3.11.3.   Mentabulasikan dua elemen biner pada ystem perkalian aljabar Boolean.
3.11.4.   Mentabulasikan dua elemen biner pada ystem inversi aljabar Boolean.
3.11.5.   Menyederhanakan rangkaian gerbang logika digital dengan aljabar Boolean.

   Konsep dasar aljabar Boolean pada gerbang logika digital.
   Tabulasi dua elemen biner pada ystem penjumlahan aljabar Boolean.
   Tabulasi dua elemen biner pada ystem perkalian aljabar Boolean.
   Tabulasi dua elemen biner pada ystem inversi aljabar Boolean.
  Penyederhanaan rangkaian gerbang logika digital dengan aljabar Boolean.

4JP
·         Digital Electronics Theory and Experiments, Virendra Kumar, 2006
·         Principles of Modern Digital Design, Parag, K. Lala, 2007
·         Analog.and.Digital.Circuits.for.Electronic.Control.System.Applications, Jerry Luecke, 2005
·         Digital integrated circuits : analysis and design/J.E. Ayers, 2005
·         Digital PrinciplesDigital PrinciplesandLogic Design, A. SAHAN. MANNA, 2007
·         Digital Circuit Analysis and Designwith Simulink®Modelingand Introduction to CPLDs and FPGAs, Second Edition, Steven T. Karris
·         Digital Design and Computer Archietecture, David Money Harris and Sarah L. Harris
4.11.Memadukan aljabar Boolean pada gerbang logika digital.
4.11.1.   Menggambarkan beberapa simbol gerbang logika kedalam skema rangkaian digital.
4.11.2.   Menerapkan aljabar Boolean dan gerbang logika digital.
4.11.3.   Membuat ilustrasi diagram Venn sebagai bantuan dalam mengekspresikan variabel dari aljabar boolean secara visual.
4.11.4.   Menerapkan aljabar kedalam fungsi tabel biner.


4JP
3.12.Menerapkanmacam-macam gerbang dasar rangkaian logika
3.12.1.   Memahami konsep dasar rangkaian logika digital.
3.12.2.   Memahami prinsip dasar gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR.
3.12.3.   Memahami prinsip dasar gerbang logika eksklusif OR dan NOR.
3.12.4.   Memahami penerapan Buffer pada rangkaian elektronika digital.
3.12.5.   Memahami prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
   Konsep dasar rangkaian logika digital.
   Prinsip dasar gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR.
   Prinsip dasar gerbang logika eksklusif OR dan NOR.
   Penerapan Buffer pada rangkaian elektronika digital.
   Prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital

4JP
4.12.Membangunmacam-macam gerbang dasar rangkaian logika
4.12.1.   Menggunakan rangkaian gerbang dasar logika digital.
4.12.2.   Melakukan eksperimen gerbang dasar logika AND, AND, OR, NOT, NAND, NOR menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.12.3.   Melakukan eksperimen logika eksklusif OR dan NOR menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.12.4.   Melakukan eksperimen rangkaian Buffer pada rangkaian elektronika digital menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.12.5.   Mencoba dan menerapkan metode pencarian kesalahan pada rangkaian flip-flop elektronika digital

4JP
3.13.Menerapkan macam-macam rangkaian Flip-Flop.
3.13.1.   Memahami prinsip dasar rangkaian Clocked S-R Flip-Flop.
3.13.2.   Memahami prinsip dasar rangkaian Clocked D Flip-Flop.
3.13.3.   Memahami prinsip dasar rangkaian J-K Flip-Flop.
3.13.4.   Memahami rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop.
3.13.5.   Memahami prinsip dasar rangkaian Triggering Flip-Flop.
3.13.6.   Menyimpulkan rangkaian Flip-Flop berdasarkan able eksitasi.
3.13.7.   Memahami prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
   Prinsip dasar rangkaian Clocked S-R Flip-Flop.
   Prinsip dasar rangkaian Clocked D Flip-Flop.
   Prinsip dasar rangkaian J-K Flip-Flop.
   Rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop.
   Prinsip dasar rangkaian Triggering Flip-Flop.
   Rangkaian Flip-Flop berdasarkan able eksitasi.
   Prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
4JP
4.13.    Menguji macam-macam rangkaian Flip-Flop
4.13.1.   Mendiagramkan rangkaian logika sekuensial pada rangkaian elektronika digital.
4.13.2.   Melakukan ekperimen rangkaian Clocked S-R Flip-Flop menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.3.   Melakukan ekperimen rangkaian Clocked D Flip-Flop menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.4.   Melakukan ekperimen rangkaian T Flip-Flop menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.5.   Melakukan eksperimen rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.6.   Melakukan eksperimen rangkaian Triggering Flip-Flop menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.7.   Mencoba dan menerapkan metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital

8JP

2 komentar:

fatwa mengatakan...

tlg utk teknik microprosessor di uplou juga,...trim's

Unknown mengatakan...

cuman indakotornya aja? kalo bisa seluruhnya biar komplit informasinya trims

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review