KURIKULUM
2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Materi Pokok
|
Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
3.1.Memahami
struktur material kelistrikan
|
3.1.1. Mengenal sejarah
perkembangan model atom.
3.1.2. Memahami kegunaan tabel
periodik material elektronika.
3.1.3. Memahami struktur model atom
konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material.
3.1.4. Memahami orbit dan aliran
elektron (electron flow) atom konduktor, semikonduktor dan insulator.
3.1.5.
Membandingkan aliran arah arus elektron dan arah arus
konvensional.
|
§ sejarah perkembangan model
atom.
§ tabel periodik material
elektronika.
§ struktur model atom
konduktor, semikonduktor dan insulator berdasarkan tabel periodik material.
§ orbit dan aliran elektron
(electron flow) atom konduktor, semikonduktor dan insulator.
·
aliran arah arus elektron dan arah arus konvensional.
|
·
Inkuiri dengan
pendekatan siklus belajar 5E
·
Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning-PjBL)
·
Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning-PrBL)
·
Model
Pembelajaran Berbasis Tugas (Task Based Learning-TBL)
·
Model
Pembelajaran Berbasis Computer (Computer Based Learning (CBL)
|
A.
Aspek penilaian
siswa meliputi:
·
Kognitif
(pengetahuan)
·
Psikomorik
(keterampilan)
·
Afektif (Sikap)
B.
Jenis Penilaian
·
Tulis
·
Lisan
(Wawancara)
·
Praktek
|
2 JP
|
·
Delmar’s
Standard Textbook of Electricity, 5th
EditionStephen L. Herman, 2011
·
Electrical and
Eectronic Principles and Technology, John Bird, Fourth Edition, 2010
·
Fundamentals of
Electric Circuits, C. K. Alexander dan M. N. O. Sadiku
·
Electrical and
Electronic Principlesand Technology, Third edition, John Bird BSc(Hons),
CEng, CSci, CMath, FIET, MIEE,FIIE, FIMA, FcollT,2007
·
Fundamental
Electrical and Electronic Principles Third
Edition Christopher R Robertson, 2008
·
Build Your Own
Fuel Cells, Phillip Hurley, 2005
·
Fuel Cell
Projects for the Evil Genius, Gaviv D.J. Garper, 2008
|
4.1.Mengklasifikasikan
material kelistrikan menggunakan tabel periodik
|
4.1.1. Menceritakan sejarah perkembangan dan
penemuan model atom
4.1.2. Menggunakan tabel periodik untuk memodelkan
struktur atom berdasarkan kelompok material elektronika.
4.1.3. Menggambarkan orbit elektron (electron
orbits) dan aliran elektron atom konduktor, semikonduktor dan insulator
berdasarkan tabel periodik material.
4.1.4. Mensimulasikan aliran arah arus elektron dan
arah arus konvensional.
|
|
2 JP
|
|||
3.2.Memaha-mi peng-gunaan satuan dasar listrik menurut sistem
internasional (System International Units-SI).
|
3.2.1. Memahami satuan dasar listrik menurut sistem
internasional (Le Systeme International
d’Unites-SI).
3.2.2. Memahami satuan-satuan charge, force, work
dan power dalam contoh perhitungan sederhana.
3.2.3. Memahami satuan-satuan potensial listrik,
e.m.f., resistance, conductance, power dan energi pada rangkaian listrik.
|
·
satuan dasar
listrik menurut sistem internasional (Le
Systeme International d’Unites-SI).
·
satuan-satuan
charge, force, work dan power dalam contoh perhitungan sederhana.
·
satuan-satuan
potensial listrik, e.m.f., resistance, conductance, power dan energi pada
rangkaian listrik.
|
2 JP
|
|||
4.2.Mencontohkanpenggunaan
satuan dasar listrik menurut sistem internasional (Le Systeme International
d’Unites-SI)
|
4.2.1. Menerapkansatuan dasar listrik menurut sistem
internasional (Le Systeme International d’Unites-SI) pada kelistrikan.
4.2.2. Mengimplementasikan satuan-satuan potensial
listrik dalam contoh perhitungan sederhana.
4.2.3. Menerapkan satuan-satuan charge, force, work
dan power dalam contoh perhitungan sederhana.
4.2.4. Menerapkan satuan-satuan potensial listrik,
e.m.f., resistance, conductance, power dan energi pada rangkaian listrik.
|
|
4 JP
|
|||
3.3.Memahami
fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan.
|
3.3.1. Mengenal simbol-simbol satuan listrik
menurut standar internasional.
3.3.2. Menjelaskan perubahan nilai hambatan listrik
terhadap konstanta bahan, panjang dan luas penampang kawat.
3.3.3. Memahami nilai resistor berdasarkan kode
warna menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E96.
3.3.4. Memahami beda potensial dalam aliran arus
listrik beban resistor berbeda.
3.3.5. Memahami hubungan antara arus, hambatan dan
beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana.
3.3.6. Memahami sifat hubungan seri, paralel dan
kombinasi resistor dalam rangkaian listrik.
|
• Simbol-simbol satuan listrik menurut
standar internasional.
• Perubahan nilai hambatan listrik terhadap
konstanta bahan, panjang dan luas penampang kawat.
• Nilai resistor berdasarkan kode warna
menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E96.
• Beda potensial dalam aliran arus listrik
beban resistor berbeda.
• Hubungan antara arus, hambatan dan beda
potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana.
• Sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi
resistor dalam rangkaian listrik.
|
4 JP
|
|||
4.3. Menguji rangkaian resistor rangkaian
kelistrikan
|
4.3.1. Mengimplementasikan simbol-simbol satuan
listrik standar internasional
4.3.2. Melakukan ekperimen untuk menyatakan
hubungan antara hambatan listrik terhadap pengaruh konstanta bahan, panjang
dan luas penempang bahan.
4.3.3. Melakukan pengukuran nilai resistor
berdasarkan kode warna standar deret E6, E12, E24 dan deret E96.
4.3.4. Menerapkan pengukuran arus-tegangan dalam
rangkaian listrik beban resistor berbeda.
4.3.5. Menggambarkan kurva hubungan arus-tegangan
untuk beban resistor berbeda.
4.3.6. Melakukan pengukuran hubungan seri, paralel
dan kombinasi resistor rangkaian listrik.
|
|
8 JP
|
|||
3.4.Menganalisis
hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan.
|
3.4.1. Memahami ide dasar ditemukannya hukum-hukum
kelistrikan dan teori kelistrikan.
3.4.2. Menganalisa hasil eksperimen hukum Kirchhoff
tegangan.
3.4.3. Menganalisa hasil eksperimen hukum Kirchhoff
arus.
3.4.4. Menganalisa hasil eksperimen teori Thevenin
dalam rangkaian listrik sederhana.
3.4.5. Menganalisa hasil eksperimen teori Norton
dalam rangkaian listrik sederhana.
3.4.6. Menganalisa hasil eksperimen teori
Superposisi dalam rangkaian listrik sederhana
|
• Ide dasar ditemukannya hukum-hukum
kelistrikan dan teori kelistrikan.
• Hukum Kirchhoff tegangan.
• Hukum Kirchhoff arus.
• Teori Thevenin dalam rangkaian listrik
sederhana.
• Teori Norton dalam rangkaian listrik
sederhana.
• Teori Superposisi dalam rangkaian listrik
sederhana
|
4 JP
|
|||
4.4. Menguji hukum-hukum kemagnetan pada
rangkaian kelistrikan
|
4.4.1. Melakukan eksperimen hukum Ohm pada
rangkaian listrik.
4.4.2. Melakukan eksperimen hukum Kirchoff
tegangan.
4.4.3. Melakukan eksperimen hukum Kirchoff arus.
4.4.4. Melakukan eksperimen teori Thevenin dalam
rangkaian listrik sederhana.
4.4.5. Melakukan eksperimen teori Norton dalam
rangkaian listrik sederhana.
4.4.6. Melakukan eksperimen teori Superposisi dalam
rangkaian listrik sederhana.
|
|
8 JP
|
|||
3.5.Menganalisis
rangkaian kapasitor pada rangkaian kelistrikan
|
3.5.1. Memahami susunan fisis, jenis dan
dielektrikum kapasitor.
3.5.2. Memahami medan elektrostik kapasitor.
3.5.3. Memahami kuat medan elektrostatik E
kapasitor dan notasi satuan.
3.5.4. Memahami rangkaian seri kapasitor.
3.5.5. Memahami rangkaian paralel kapasitor.
3.5.6. Menghitung nilai kapasitas rangkaian paralel
rangkaian pengisian kapasitor.
3.5.7. Menganalisis konstanta waktu pengisian
dengan metode grafis.
3.5.8. Menginterprestasikan kurva arus-tegangan
kapasitor.
3.5.9. Memahami kapasitor difungsikan sebagai low
pass filter (LPF) dan high pass filter (HPF).
|
|
4 JP
|
|||
4.5. Menguji rangkaian kapasitor pada rangkaian
kelistrikan
|
4.5.1. Melakukan pengujian dan pengamatan
dielektrikum kapasitor sebagai piranti penyimpan energi elektrostatis.
4.5.2. Melakukan pengujian dan pengamatan kuat
medan elektrostatik E kapasitor dan menyatakan notasi satuannya.
4.5.3. Melakukan ekperimen hubungan seri kapasitor.
4.5.4. Mengukur nilai ekivalen seri resistor (ESR)
kapasitor dengan menggunakan LCR meter.
4.5.5. Melakukan eksperimen hubungan paralel
kapasitor.
4.5.6. Membandingkan nilai kapasitas hubungan seri
dan hubungan paralel kapasitor
4.5.7. Melakukan eksperimen pengisian &
pengosongan energi elektrostatis kapasitor.
4.5.8. Menggambarkan kurva arus-tegangan kapasitor
4.5.9. Melakukan ekperimen kapasitor difungsikan
sebagai rangkaian diferensiator (HPF) dan integrator (LPF).
|
|
10 JP
|
|||
3.6.Menerapkan
hukum-hukum kemagnetan pada rangkaian kelistrikan
|
3.6.1. Memahami hukum tarik-menarik dan
tolak-menolak bilamana dua magnet saling di dekatkan.
3.6.2. Mendefinisikan fluks magnet Φ, dan kerapatan
fluks magnet B, dan beserta notasi satuannya.
3.6.3. Melakukan perhitungan sederhana untuk
menyatakan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan
luas penampang A, serta menuliskan notasi satuannya.
3.6.4. Mendefinisikan gaya gerak magnet Fm (magnetomotive force-mmf), dan kekuatan
medan magnet H beserta notasi satuannya.
3.6.5. Mendeskripsikan hubungan gaya gerak magnet
(Fm) terhadap kuat arus manit (I) dan jumlah lilitan (N).
3.6.6. Mendifinisikan arti permeabilitas magnet.
3.6.7. Memahami kurva B-H untuk material magnet
yang berbeda.
3.6.8. Memahami nilai-nilai khas permeabilitas
relatif magnet.
3.6.9. Mencontohkan perhitungan kerapatan fluks B
terhadap permebilitas magnet dan kuat medan magnet.
3.6.10. Mendifinisikan derajad hambatan magnet (S)
terhadap fluks magnet.
|
• Sifat magnet.
• Besaran pada kemagnetan, fluks magnet Φ,
dan kerapatan fluks magnet B, dan beserta notasi satuannya.
• Perhitungan sederhana untuk menyatakan
hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas
penampang A, serta menuliskan notasi satuannya.
• Definisi gaya gerak magnet Fm (magnetomotive
force-mmf), dan kekuatan medan magnet H beserta notasi satuannya.
• Hubungan gaya gerak magnet (Fm) terhadap
kuat arus manit (I) dan jumlah lilitan (N).
• Permeabilitas magnet.
• Kurva B-H untuk material magnet yang
berbeda.
• Nilai-nilai khas permeabilitas relatif
magnet.
• Perhitungan kerapatan fluks B terhadap
permebilitas magnet dan kuat medan magnet.
• Difinisi derajad hambatan magnet (S)
terhadap fluks magnet.
|
4 JP
|
|||
4.6. Menguji hukum-hukum kemagnetan pada
rangkaian kelistrikan
|
4.6.1. Melakukan ekperimen hukum tarik-menarik dan
tolak-menolak bilamana dua magnet saling di dekatkan, serta menggambarkan
arah medan magnet disekitar magnet permanen.
4.6.2. Melakukan eksperimen hukum-hukum rangkaian
kemagnetan untuk mendifinisikan hubungan antara fluks magnet Φ, dan kerapatan
fluks magnet B, dan luas penampang A serta menuliskan notasi satuannya.
4.6.3. Menggambarkan hubungan antara fluks magnet
Φ, dan kerapatan fluks magnet B, dan luas penampang A dan membuat
interprestasi
4.6.4. Melakukan percobaan hukum-hukum rangkaian
kemagnetan untuk mendifinisikan hubungan antara gaya gerak magnet Fm (magnetomotive force-mmf), dan kekuatan
medan magnet H serta menuliskan notasi satuannya.
4.6.5. Melakukan percobaan hukum-hukum rangkaian
kemagnetan untuk mendeskripsikan hubungan gaya gerak magnet (Fm) terhadap
kuat arus magnet (I) dan jumlah lilitan (N) serta menuliskan notasi
satuannya.
4.6.6. Menggambarkan kurva permeabilitas kemagnetan
untuk material magnet yang berbeda dan membuat interprestasi
4.6.7. Menggambarkan kurva B-H untuk material
magnet yang berbeda dan membuat interprestasi
4.6.8. Membuat rangkuman permeabilitas kemagnetan
untuk material magnet yang berbeda
4.6.9. Membuat rangkuman dari hasil perhitungan
kerapatan fluks B terhadap permebilitas magnet dan kuat medan magnet.
4.6.10. Membuat rangkuman berkenaan dengan derajad
hambatan magnet (S) terhadap fluks magnet.
|
|
10 JP
|
|||
3.7. Menerap kan rangkaian kemagnet an pada
rangkaian kelistrikan
|
3.7.1. Memahami konsep dasar medan magnet akibat arus
listrik.
3.7.2. Memahami aturan putaran tangan kiri (asas Flemming) untuk menentukan arah medan
magnet.
3.7.3. Memahami aturan pegangan tangan kiri untuk
menentukan arah medan magnet pada selenoid.
3.7.4. Mencontohkan aplikasi praktis dari
elektromagnet, seperti bel listrik, relai, pengangkat dari magnet, penerima
telepon.
3.7.5. Menghitung hubungan besarnya gaya F terhadap
kerapatan fluksi, arus yang mengalir dan panjang konduktor.
3.7.6. Memahami konsep dasar loudspeaker adalah
contoh dari gaya F.
3.7.7. Memahami besarnya gaya F berbading terhadap
muatan (Q), kecepatan (v) dan kerapatan magnet (B).
|
• Konsep dasar medan magnet akibat arus
listrik.
• Penentuan arah medan magnet.
• Penentuan arah medan magnet pada selenoid.
• Aplikasi praktis dari elektromagnet,
seperti bel listrik, relai, pengangkat dari magnet, penerima telepon.
• Hitungan hubungan besarnya gaya F terhadap
kerapatan fluksi, arus yang mengalir dan panjang konduktor.
• Konsep dasar loudspeaker sebagai contoh
dari gaya F.
• Besar gaya F berbading terhadap muatan (Q),
kecepatan (v) dan kerapatan magnet (B).
|
4 JP
|
|||
4.7. Menguji rangkaian kemagnetan pada rangkaian
kelistrikan
|
4.7.1. Mendemontrasikan rangkaian elektromagnetik
untuk membuktikan kuat medan magnet akibat pengaruh arus listrik.
4.7.2. Melakukan ekperimen untuk mendifinisikan
aturan putaran tangan kiri (asas Flemming) dalam menentukan arah medan
magnet.
4.7.3. Melakukan ekperimen untuk mendifinisikan
aturan putaran tangan kiri (asas Flemming) dalam menentukan arah medan magnet
pada selenoid.
4.7.4. Menerapkan konsep elektromagnetik pada
perangkat bel listrik, relai, pengangkat dari magnet, penerima telepon.
4.7.5. Membuat rangkuman dari hasil perhitungan
gaya F terhadap kerapatan fluksi, arus yang mengalir dan panjang konduktor.
4.7.6. Mendemontrasikan perangkat loudspeaker untuk
menyatakan konsep dasar gaya elektromagnetik F.
4.7.7. Menghitung dan membuat rangkuman hubungan
antara gaya F berbading terhadap muatan (Q), kecepatan (v) dan kerapatan
magnet (B).
|
|
10 JP
|
|||
3.8.Menerapkan
hukum induksi elektromagne tik pada
|
3.8.1. Memahami hukum induksi elektromagnetik
Faraday.
3.8.2. Menentukan arah relative electromagnetic force (e.m.f.) dengan asas tangan kanan
Fleming.
3.8.3. Membuktikan bahwa induksi gaya gerak listrik
(ggl) ditentukan oleh E = B.l.v atau E = B.l.v.sinθ.
3.8.4. Menghitung nilai e.m.f. yang diberikan oleh
B, l, v dan Q.
3.8.5. Mendefinisikan induktansi bersama (mutual inductance).
3.8.6. Menghitung induksi e.m.f. yang diberikan
oleh N, t, L, dan perubahan fluks atau perubahan arus.
3.8.7. Menghitung energi yang tersimpan dalam
induktor (W) dalam satuan joules.
3.8.8. Menghitung dan mendefinisikan nilai
induktansi L dari kumparan, serta menyatakan notasi satuannya
|
• Memahami hukum induksi elektromagnetik Faraday.
• Menentukan arah relative electromagnetic force (e.m.f.) dengan asas tangan kanan
Fleming.
• Membuktikan bahwa induksi gaya gerak
listrik (ggl) ditentukan oleh E = B.l.v atau E = B.l.v.sinθ.
• Menghitung nilai e.m.f. yang diberikan oleh
B, l, v dan Q.
• Mendefinisikan induktansi bersama (mutual
inductance).
• Menghitung induksi e.m.f. yang diberikan
oleh N, t, L, dan perubahan fluks atau perubahan arus.
• Menghitung energi yang tersimpan dalam
induktor (W) dalam satuan joules.
• Menghitung dan mendefinisikan nilai
induktansi L dari kumparan, serta menyatakan notasi satuannya
|
4 JP
|
|||
4.8. Menguji hukum induksi elektromagnetik pada
rangkaian kelistrikan.
|
4.8.1. Mendemontrasikan induksi elektromagnetik
untuk mendifinisikan hukum induksi elektromagnetik Faraday.
4.8.2. Mendemontrasikan arah relative electromagnetic force (e.m.f.) dengan asas tangan kanan
Fleming.
4.8.3. Menerapkan induksi gaya gerak listrik (ggl)
untuk membuktikan hubungan E = B.l.v atau E = B.l.v.sinθ.
4.8.4. Menerapkan hukum Lenz pada induksi
elektromagnetik force (e.m.f).
4.8.5. Mencontohkan induktansi bersama (mutual inductance) untuk
mendeskripsikan pengaruh terhadap induksi elektromagnetik.
4.8.6. Membuat kesimpulan induksi e.m.f. yang
diberikan oleh N, t, L, dan perubahan fluks atau perubahan arus.
4.8.7. Mencontohkan energi yang tersimpan dalam
induktor (W) dalam satuan joules.
4.8.8. Melakukan pengukuran nilai induktansi L dari
kumparan dan menyatakan notasi satuannya.
|
|
8 JP
|
|||
3.9. Menerap kan rangkaian induktor pada
rangkaian kelistrikan.
|
3.9.1. Memahami susunan fisis induktor.
3.9.2. Memahami ekivalen seri resistor (ESR)
komponen induktor.
3.9.3. Memahami sifat dasar hubungan seri/paralel
induktor.
3.9.4. Menganalisis konstanta waktu pengisian dan
pengosongan energi pada induktor dengan metode grafis.
3.9.5. Menganalisis kurva arus-tegangan terhadap
waktu pengisian dan pengsongan energi induktor.
|
• Kunstruksi induktor.
• Ekivalen seri resistor (ESR) komponen
induktor.
• Sifat dasar hubungan seri/paralel induktor.
• Konstanta waktu pengisian dan pengosongan
energi pada induktor dengan metode grafis.
• Kurva arus-tegangan terhadap waktu
pengisian dan pengsongan energi induktor.
|
4 JP
|
|||
4.9.Mengukurrangkaian
induktor pada rangkaian kelistrikan.
|
4.9.1. Menggambar susunan fisis induktor untuk
menginterprestasikan rangkaian pengganti komponen induktor
4.9.2. Melakukan pengujian (pengukuran) nilai
ekinalen seri resistor (ESR) komponen induktor dengan menggunakan LCR meter
4.9.3. Melakukan ekperimen hubungan seri/paralel
induktor dan menginterprestasikan data hasil ekperimen
4.9.4. Menggambar grafik konstanta waktu pengisian
dan pengosongan energi pada induktor terhadap pengaruh perubahan waktu, serta
menentukan nilai konstanta waktu pengisian dan pengosongan
4.9.5. Melakukan eksperimen pengisian dan
pengosongan energi komponen induktor, mentabulasikan data eksperimen, membuat
grafik dan menyimpulkan hasil pengukuran.
|
|
8 JP
|
|||
3.10.Menerap
kan dan mengelola sumber energi proses elektro kimia.
|
3.10.1. Memahami tipe baterei berdasarkan
klasifikasinya.
3.10.2. Menyebutkan hukum reaksi kimia sel.
3.10.3. Memahami struktur/susunan sel sederhana.
3.10.4. Mendefinisikan istilah gaya gerak listrik
(ggl) E, dan resistansi internal (r) dari sel baterei.
3.10.5. Menentukan rugi tegangan oleh tegangan jepit
akibat perlawanan resistansi jepit (r).
3.10.6. Menentukan besarnya gaya gerak listrik (ggl)
E dan resistansi internal total untuk sel baterei dihubungkan seri dan
parallel.
3.10.7. Memahami konstruksi dan penerapan dari,
timbal-asam (lead-acid cells) dan
sel basa (alkaline cells).
3.10.8. Memahami prinsip dasar sumber energi listrik
sel bahan bakar (fuel cells) tipe
PEM.
|
• Tipe baterei berdasarkan klasifikasinya.
• Hukum reaksi kimia sel.
• Struktur/susunan sel sederhana.
• Istilah gaya gerak listrik (ggl) E, dan
resistansi internal (r) dari sel baterei.
• Rugi tegangan oleh tegangan jepit akibat
perlawanan resistansi jepit (r).
• Menentukan besarnya gaya gerak listrik
(ggl) E dan resistansi internal total untuk sel baterei dihubungkan seri dan
parallel.
• Konstruksi dan penerapan dari, timbal-asam
(lead-acid cells) dan sel basa (alkaline cells).
• Prinsip dasar sumber energi listrik sel
bahan bakar (fuel cells) tipe PEM.
|
4 JP
|
|||
4.10.Menggunakan
dan memanfaatkan sumber energi proses elektro kimia.
|
4.10.1. Menerapkan tipe baterei berdasarkan
klasifikasinya berdasarkan lembar data (datasheet)
manufaktur
4.10.2. Melakukan ekperimen dan menerapkan hukum
reaksi kimia sel baterei, serta memanfaatkan sumber energi listrik ramah
lingkungan.
4.10.3. Menggambarkan struktur/susunan sel baterei
dan interprestasi penerapan.
4.10.4. Melakukan pengujian (pengukuran) untuk
mendefinisikan gaya gerak listrik (ggl) E akibat pengaruh nilai resistansi
internal (r) dari sel baterei.
4.10.5. Mencontohkan rugi tegangan oleh tegangan
jepit akibat perlawanan resistansi jepit (r) dan pemakaian beban.
4.10.6. Melakukan ekperimen hubungan seri/paralel sel
baterei untuk mendifinikan besarnya gaya gerak listrik (ggl) E dan resistansi
internal total untuk sel baterei.
4.10.7. Menggambarkan konstruksi dari timbal-asam (lead-acid cells) dan sel basa (alkaline cells) dan interprestasi
penerapan.
4.10.8. Melakukan ekperimen elektrolisa dari sel
bahan bakar tipe Proton Exchange Membrane (PEM) dan menerapkan sumber energi
listrik sel bahan bakar (fuel cells)
|
|
8 JP
|
|||
3.11.Menerap
kan transforma tor daya frekuensi rendah satu fasa pada rangkaian kelistrikan
|
3.11.1. Memahami konsep dasar transformator daya
frekuensi rendah satu fasa
3.11.2. Menghitung nilai tegangan tranformator satu
fasa dengan menggunakan rumus perbandingan dari rasio gulungan tranformator.
3.11.3. Menghitung nilai arus tranformator satu fasa
dengan menggunakan rumus perbandingan dari rasio gulungan tranformator.
3.11.4. Memahami prinsip dasar transformator pemisah
(isolation transformer).
3.11.5. Menentukan nilai impedansi transformator
frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
|
• Konsep dasar
transformator daya frekuensi rendah satu fasa
• Hitungan nilai
tegangan tranformator satu fasa dengan menggunakan rumus perbandingan dari
rasio gulungan tranformator.
• Hitungan nilai
arus tranformator satu fasa dengan menggunakan rumus perbandingan dari rasio
gulungan tranformator.
• Prinsip dasar
transformator pemisah (isolation
transformer).
• Penentuan
nilai impedansi transformator frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
|
4 JP
|
|||
4.11.Menguji
transformator daya frekuensi rendah satu fasa pada rangkaian kelistrikan
|
4.11.1. Mencontohkan penerapan tranformator daya
frekuensi rendah dan frekuensi tinggi.
4.11.2. Menguji transformator satu fasa untuk
gulungan yang berbeda untuk membuktikan rasio gukungan input-output
transformator
4.11.3. Menguji sebuah tranformator untuk menentukan
nilai arus dan memberikan tanda polaritas arah arus transformator.
4.11.4. Menguji transformator pemisah dan
autotransformer.
4.11.5. Mengukur nilai impedansi transformator
frekuenis tinggi dan rendah
|
|
6 JP
|
|||
3.12.Menganali sis karakteristik rangkaian RLC pada
rangkaian kelistrikan
|
3.12.1. Memahami konsep dasar dari sifat beban R, L,
dan C pada rangkaian dengan sumber DC dan AC
3.12.2. Memahami konsep dasar pembangkit frekuensi
osilasi menggunakan rangkaian RLC
3.12.3. Menghitung daya pada beban yang bersifat R,
L, dan C dari rangkaian dengan sumber DC dan AC
3.12.4. Menghitung frekuensi osilasi dari konsep
dasar rangkaian RLC.
|
• Konsep dasar
dari sifat beban R, L, dan C pada rangkaian dengan sumber DC dan AC
• Konsep dasar
pembangkit frekuensi osilasi menggunakan rangkaian RLC
• Perhitungan
daya pada beban yang bersifat R, L, dan C dari rangkaian dengan sumber DC dan
AC
• Perhitungan
frekuensi osilasi dari konsep dasar rangkaian RLC
|
4 JP
|
|||
4.12 Menguji
rangkaian RLC pada rangkaian kelistrikan
|
4.12.1. Melakukan ekperimen rangkaian R, L, dan C
pada penerapan rangkaian dengan sumber DC dan AC
4.12.2. Melakukan ekperimen rangkaian RLC sebagai
sebagai rangkaian pembangkit frekuensi (osilator).
4.12.3. Mencontohkan penerapan rangkaian RLC
4.12.4. Mengukur frekuensi osilasi dan bentuk kurva
rangkaian RLC menggunakan osiloskop
|
|
8 JP
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Materi Pokok
|
Pembelajaran*
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
3.1. Memahami model atom bahan semikonduktor.
|
3.1.1. Memahami
model atom semikonduktor
3.1.2. Mendeskripsikan
model atom semikonduktor.
3.1.3. Mengkatagorikan
macam-macam bahan semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material.
3.1.4. Mengklasifikasikan
bahan pengotor (doped) semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material
3.1.5. Membedakan
semikonduktor Tipe-P dan Tipe-N.
3.1.6. Memahami
proses pembentukan semikonduktor Tipe-PN.
3.1.7. Memahami
arah arus elektron dan arah arus lubang.
|
• Model atom
semikonduktor
• Deskripsi
model atom semikonduktor.
• Macam-macam
bahan semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material.
• Klasifikasi
bahan pengotor (doped) semikonduktor berdasarkan data tabel periodik material
• Perbedaan semikonduktor
Tipe-P dan Tipe-N.
• Proses
pembentukan semikonduktor Tipe-PN.
• Arah arus
elektron dan arah arus lubang.
|
·
Inkuiri dengan pendekatan siklus belajar 5E
·
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning-PjBL)
·
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning-PrBL)
·
Model Pembelajaran Berbasis Tugas (Task Based
Learning-TBL)
·
Model Pembelajaran Berbasis Computer (Computer Based
Learning (CBL)
|
C.
Aspek penilaian siswa meliputi:
·
Kognitif (pengetahuan)
·
Psikomorik (keterampilan)
·
Afektif (Sikap)
D.
Jenis Penilaian
·
Tulis
·
Lisan (Wawancara)
·
Praktek
|
6 JP
|
·
Electronic devices : conventional current version,
Thomas L. Floyd, 2012
·
Introduction to Electronics, Fifth Edition Earl D.
Gates,2007
·
Electronic Circuits Fundamentals and Applications,
Third Edition, Mike Tooley, 2006
·
Electronics Circuits and Systems, Owen Bishop, Fourth
Edition, 2011
·
Planning and InstallingPhotovoltaic SystemsA guide for
installers, architects and engineerssecond edition, Second Edition, Zrinski,
2008
|
4.1.Menginterprestasikan model atom bahan
semikonduktor.
|
4.1.1. Menerapkan model atom pada macam-macam
material semikonduktor.
4.1.2. Menerapkan macam-macam bahan
semikonduktor sebagai bahan dasar komponen elektronik.
4.1.3. Menggambarkan model atom Bohr bahan
semikonduktor menurut data tabel periodik material.
4.1.4. Membuat ilustrasi model atom Bohr untuk
menjelaskan prinsip pengotoran semikonduktor menurut data tabel periodik
material.
4.1.5. Memodelkan arah arus elektron dan arah
arus lubang (hole) semikonduktor tipe P dan N.
4.1.6. Memodelkan proses pembentukan
semikonduktor Tipe-PN.
4.1.7. Mendemontrasikaan arah arus elektron dan
arah arus lubang semikonduktor persambungan PN
|
|
4JP
|
|||
3.2.Menerapkan dioda
semikonduktor sebagai penyearah
|
3.2.1. Memahami susunan fisis dan iodeiode
penyearah.
3.2.2. Memahami prinsip kerja iode penyearah.
3.2.3. Menginterprestasikan kurva
arus-tegangan iode penyearah.
3.2.4. Mendefinisikan parameter iode penyearah.
3.2.5. Memodelkan komponen iode penyearah
3.2.6. Menginterprestasikan lembar data (datasheet) iode penyearah.
3.2.7. Merencana rangkaian penyearah setengah
gelombang satu fasa.
3.2.8. Merencana rangkaian penyearah gelombang
penuh satu fasa.
3.2.9. Merencana catu daya sederhana satu fasa (unregulated power supply).
3.2.10. Merencana macam-macam rangkaian limiter dan clamper.
3.2.11. Merencana macam-macam rangkaian pelipat
tegangan
|
• Susunan fisis dan iodeiode penyearah.
• Prinsip kerja iode penyearah.
• Interprestasi kurva arus-tegangan iode penyearah.
• Definisi parameter iode penyearah.
• Memodelkan
komponen iode penyearah
• Interprestasi lembar data (datasheet)
iode penyearah.
• Merencana
rangkaian penyearah setengah gelombang satu fasa.
• Perencanaan rangkaian penyearah gelombang penuh satu fasa.
• Perencanaan catu daya sederhana satu fasa (unregulated
power supply).
• Perencanaan macam-macam rangkaian limiter
dan clamper.
• Perencanaan macam-macam rangkaian pelipat tegangan
|
3JP
|
|||
4.2. Menguji
dioda semikonduktor sebagai penyearah
|
4.2.1. Menggambarkansusunan fisis dan
simbol dioda penyearah menurut standar DIN dan ANSI.
4.2.2. Membuat model dioda untuk menjelaskan
prinsip kerja dioda penyearah.
4.2.3. Melakukan pengukuran kurva arus tegangan
dioda penyearah.
4.2.4. Membuat sebuah grafik untuk menampilkan
hubungan arus tegangan dan menginterprestasikan parameter dioda penyearah
4.2.5. Menggunakan datasheet untuk memodelkan dioda sebagai piranti non ideal.
4.2.6. Menggunakan datasheet dioda sebagai dasar
perencanaan rangkaian
4.2.7. Melakukan eksperimen rangkaian penyearah
setengah gelombang dan gelombang penuh.
4.2.8. Melakukan eksperimen rangkaian penyearah
gelombang penuh satu fasa
4.2.9. Membuat projek catu daya sederhana satu
fasa, kemudian menerapkan pengujian dan pencarian kesalahan (unregulated power supply) menggunakan
perangkat lunak.
4.2.10. Melakukan eksperimen dioda sebagai
rangkaian limiter dan clamper.
4.2.11. Melakukan ekperimen dioda sebagai rangkaian
pelipat tegangan.
|
|
3JP
|
|||
3.3.Merencana kan dioda
zener sebagai rangkaian penstabil tegangan
|
3.3.1. Memahami susunan fisis, simbol,
karakteristik dan prinsip kerja zener dioda.
3.3.2. Mendeskripsikan kurva arus-tegangan zener
dioda.
3.3.3. Memahami pentingnya tahanan dalam dinamis
zener dioda untuk berbagai macam arus zener.
3.3.4. Memahami hubungan tahanan dalam dioda
zener dengan tegangan keluaran beban.
3.3.5. Mendesain rangkaian penstabil tegangan
paralel menggunakan dioda zener.
3.3.6. Merencanakan dioda zener untuk keperluan
tegangan referensi.
|
• Susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja zener dioda.
• Deskripsi kurva arus-tegangan zener dioda.
• Pentingnya tahanan dalam dinamis zener dioda untuk berbagai macam arus
zener.
• Hubungan tahanan dalam dioda zener dengan tegangan keluaran beban.
• Desain rangkaian penstabil tegangan paralel menggunakan dioda zener.
• Perencanaan dioda zener untuk keperluan tegangan referensi.
|
3JP
|
|||
4.3. Menguji
dioda zener sebagai rangkaian penstabil tegangan
|
4.3.1. Menggambarkan susunan fisis dan
memodelkan dioda zener
4.3.2. Menggambarkan sebuah grafik untuk
menampilkan hubungan arus tegangan dan menginterprestasikan parameter dioda
zener untuk kebutuhan arus, tegangan dan daya berbeda.
4.3.3. Menerapkan datasheet dioda zener untuk
menentukan tahanan dalam dan dimensi tingkat kestabilan rangkaian.
4.3.4. Menggunakan datasheet dioda zener untuk keperluan eksperimen.
4.3.5. Melakukan eksperimen rangkaian penstabil
tegangan menggunakan dioda zener dan menginterprestasikan data hasil
pengukuran.
4.3.6. Memilih dioda zener untuk keperluan
rangkaian tegangan referensi.
|
|
4JP
|
|||
3.4.Menerapkan dioda khusus
seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel pada rangkaian
elektronika
|
3.4.1. Memahami susunan fisis, simbol,
karakteristik dan prinsip kerja dioda khusus seperti dioda LED, varaktor,
Schottky, PIN, dan tunnel.
3.4.2. Menganalisis hasil eksperimen berdasarkan
data dari hasil pengukuran
|
• Susunan fisis, simbol, karakteristik dan prinsip kerja dioda khusus
seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel.
• Analisis hasil eksperimen berdasarkan data dari hasil pengukuran
|
3JP
|
|||
4.4. Menguji
dioda khusus seperti dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan dioda tunnel
pada rangkaian elektronika
|
4.4.1. Menerapkan dioda khusus (LED, varaktor,
Schottky, PIN, dan tunnel) pada rangkaian elektronika.
4.4.2. Melakukan eksperimen dioda khusus seperti
dioda LED, varaktor, Schottky, PIN, dan tunnel interprestasi data hasil
pengukuran.
|
|
3JP
|
|||
3.5. Memahami konsep dasarBipolar Junction Transistor (BJT) sebagai
penguat dan pirnati saklar
|
3.5.1. Memahami susunan fisis, simbol dan
prinsip kerja transistor
3.5.2. Menginterprestasikan karakteristik
dan parameter transistor.
3.5.3. Mengkatagorikan bipolar transistor
sebagai penguat tunggal satu tingkat sinyal kecil.
3.5.4. Mengkatagorikan bipolar transistor
sebagai piranti saklar.
3.5.5. Memahami susunan fisis, simbol dan
prinsip kerja phototransistor
3.5.6. Menginterprestasikan katagori
(pengelompokan) transistor berdasarkan kemasan
3.5.7. Memahami prinsip dasar metode pencarian
kesalahan transistor sebagai penguat dan piranti saklar
|
• Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja transistor
• Interprestasi karakteristik dan parameter transistor.
• Mengkatagorikan
bipolar transistor sebagai penguat tunggal satu tingkat sinyal kecil.
• Mengkatagorikan
bipolar transistor sebagai piranti saklar.
• Susunan fisis, simbol dan prinsip kerja phototransistor
• Interprestasi katagori (pengelompokan) transistor berdasarkan kemasan
• Prinsip dasar metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat dan
piranti saklar
|
6JP
|
|||
4.5. Menguji
Bipolar Junction Transistor (BJT) sebagai penguat dan pirnati saklar
|
4.5.1. Menggambarkan susunan fisis, simbol dan
prinsip kerja berdasarkan arah arus transistor
4.5.2. Melakukan eksperimen dan interprestasi
data pengukuran untuk mendimensikan parameter transistor.
4.5.3. Melakukan eksperimen bipolar transistor
sebagai penguat tunggal satu tingkat sinyal kecil menggunakan perangkat
lunak.
4.5.4. Melakukan ekperimen bipolar transistor
sebagai piranti saklar menggunakan perangkat lunak.
4.5.5. Menggambarkan susunan fisis, simbol untuk
menjelaskan prinsip kerja phototransistor berdasarkan arah arus.
4.5.6. Membuat daftar katagori (pengelompokan)
transistor berdasarkan kemasan atau tipe transistor
4.5.7. Mencobadan menerapkan metode pencarian
kesalahan pada rangkaian transistor sebagai penguat dan piranti saklar
|
|
8JP
|
|||
3.6.Menentukan titik kerja
(bias) DC transistor
|
3.6.1. Memahami penempatan titik kerja (bias) DC transistor
3.6.2. Menerapkan teknik bias tegangan tetap (fix biased) rangkaian transistor
3.6.3. Menerapkan teknik bias pembagi tegangan
rangkaian transistor
3.6.4. Menerapkan teknik bias umpan balik arus
dan tegangan rangkaian transistor
3.6.5. Memahami prinsip dasar metode pencarian
kesalahan akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
|
• Penempatan titik kerja (bias)
DC transistor
• Penerapan teknik bias tegangan tetap (fix biased) rangkaian transistor
• Menerapkan
teknik bias pembagi tegangan rangkaian transistor
• Menerapkan
teknik bias umpan balik arus dan tegangan rangkaian transistor
• Prinsip dasar metode pencarian kesalahan akibat pergeseran titik kerja
DC transistor.
|
3JP
|
|||
4.6. Menguji
kestabilan titik kerja (bias) DC transistor
|
4.6.1. Mendimensikan titik kerja (bias) DC transistor dan interprestasi
data hasil eksperimen menggunakan perangkat lunak
4.6.2. Melakukan ekspemen bias tegangan tetap (fix biased) rangkaian transistor dan
interprestasi data hasil pengukuran
4.6.3. Melakukan eksperimen bias pembagi
tegangan rangkaian transistor dan interprestasi data hasil pengukuran
4.6.4. Melakukan eksperimen bias umpan balik
arus dan tegangan rangkaian transistor dan interprestasi data hasil
pengukuran
4.6.5. Mencoba dan menerapkan metode pencarian
kesalahan akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
|
|
6JP
|
|||
3.7.Menerapkan transistor
sebagai penguat sinyal kecil
|
3.7.1. Memahami konsep dasar transistor sebagai
penguat komponen sinyal AC
3.7.2. Menginterprestasikan model
rangkaian pengganti transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
3.7.3. Menerapkan rangkaian penguat transistor
emitor bersama (common-emitter
transistor)
3.7.4. Menerapkan rangkaian penguat transistor
kolektor bersama (common-collector
transistor)
3.7.5. Menerapkan rangkaian penguat transistor
basis bersama (common-base transistor)
3.7.6. Menerapkan penguat bertingkat transistor
sinyal kecil
3.7.7. Menerapkan penguat diferensial transistor
sinyal kecil
3.7.8. Menerapkan metode pencarian kesalahan
transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
|
• Konsep dasar transistor sebagai penguat komponen sinyal AC
• Interprestasi model rangkaian pengganti transistor sebagai penguat
komponen sinyal AC
• Menerapkan
rangkaian penguat transistor emitor bersama (common-emitter transistor)
• Menerapkan
rangkaian penguat transistor kolektor bersama (common-collector transistor)
• Menerapkan
rangkaian penguat transistor basis bersama (common-base transistor)
• Menerapkan
penguat bertingkat transistor sinyal kecil
• Menerapkan
penguat diferensial transistor sinyal kecil
• Menerapkan
metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik
kerja DC transistor.
|
4JP
|
|||
4.7. Menguji
transistor sebagai penguat sinyal kecil
|
4.7.1. Membuat model transistor sebagai penguat
komponen sinyal AC untuk operasi frekuensi rendah
4.7.2. Mendimensikan parameter penguat
menggunakan model rangkaian pengganti transistor sebagai penguat komponen
sinyal AC
4.7.3. Melakukan eksperimen rangkaian penguat
transistor emitor bersama (common-emitter
transistor)menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras
serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.4. Melakukan eksperimen rangkaian penguat
transistor kolektor bersama (common-collector
transistor) menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras
serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.5. Melakukan eksperimen rangkaian penguat
transistor basis bersama (common-base
transistor) menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras
serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.6. Melakukan eksperimen penguat bertingkat
transistor sinyal kecil menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat
keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.7. Melakukan eksperimen penguat diferensial
transistor sinyal kecil menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat
keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.7.8. Mencoba dan menerapkan metode pencarian
kesalahan transistor sebagai penguat akibat pergeseran titik kerja DC
transistor.
|
|
8JP
|
|||
3.8.Mendimensikan tanggapan
frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor
|
3.8.1. Memahami prinsip dasar tanggapan
frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor.
3.8.2. Mengkonversi satuan faktor penguatan
(arus, tegangan, daya) kedalam satuan desibel.
3.8.3. Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat
daerah frekuensi rendah.
3.8.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat
daerah frekuensi tinggi.
3.8.5. Mendimensikan tanggapan frekuensi penguat
daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (total).
|
• Prinsip dasar tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat
transistor.
• Konversi satuan faktor penguatan (arus, tegangan, daya) kedalam satuan
desibel.
• Mendimensikan
tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah.
• Mendimensikan
tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi tinggi.
• Mendimensikan
tanggapan frekuensi penguat daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi
(total).
|
8JP
|
|||
4.8. Mengukur
tanggapan frekuensi dan frekuensi batas penguat transistor
|
4.8.1. Menggambarkan tanggapan frekuensi dan
frekuensi batas penguat transistor menggunakan kertas semilog
4.8.2. Mencontohkan satuan faktor penguatan
(arus, tegangan, daya) dalam satuan desibel
4.8.3. Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi
penguat daerah frekuensi rendah menggunakan perangkat lunak dan pengujian
perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.8.4. Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi
penguat daerah frekuensi tinggi menggunakan perangkat lunak dan pengujian
perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.8.5. Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi
penguat daerah frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (total) menggunakan
perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil
pengukuran
4.8.6. Melakukan eksperimen tanggapan frekuensi
penguat bertingkat transistor menggunakan perangkat lunak dan pengujian
perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
|
|
8JP
|
|||
3.9.Menerapkan bi-polar
transistor sebagai penguat daya.
|
3.9.1. Memahami konsep dasar dan klasifikasi
penguat daya transistor
3.9.2. Menerapkan rangkaian penguat daya transistor
kelas A
3.9.3. Menerapkan rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas
AB
3.9.4. Menerapkan rangkaian penguat daya
transistor kelas C
3.9.5. Menerapkan metode pencarian kesalahan
transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
|
• Konsep dasar dan klasifikasi penguat daya transistor
• Menerapkan
rangkaian penguat daya transistor kelas A
• Menerapkan
rangkaian penguat daya push-pull
transistor kelas B dan kelas AB
• Menerapkan
rangkaian penguat daya transistor kelas C
• Menerapkan
metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran
titik kerja DC transistor.
|
8JP
|
|||
4.9. Menguji
penguat daya transistor.
|
4.9.1. Memilih dan mengklasifikasikantransistor
untuk keperluan penguat daya transistor
4.9.2. Membangun dan melakukan eksperimen
rangkaian penguat daya transistor kelas A menggunakan perangkat lunak dan
pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.9.3. Membangun dan melakukan eksperimen
rangkaian penguat daya push-pull
transistor kelas B dan kelas AB menggunakan perangkat lunak dan pengujian
perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.9.4. Membangun dan melakukan eksperimen
rangkaian penguat daya transistor kelas C menggunakan perangkat lunak dan
pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran
4.9.5. Mencoba dan menerapkan metode pencarian
kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat pergeseran titik kerja DC
transistor.
|
|
8JP
|
|||
3.10.Menerapkan sistem
konversi bilangan pada rangkaian logika
|
3.10.1. Memahami sistem bilangan desimal, biner,
oktal, dan heksadesimal.
3.10.2. Memahami konversi sistem bilangan desimal
ke sistem bilangan biner.
3.10.3. Memahami konversi sistem bilangan desimal
ke sistem bilangan oktal.
3.10.4. Memahami konversi sistem bilangan desimal
ke sistem bilangan heksadesimal.
3.10.5. Memahami konversi sistem bilangan biner ke
sistem bilangan desimal.
3.10.6. Memahami konversi sistem bilangan oktal ke
sistem bilangan desimal.
3.10.7. Memahami konversi sistem bilangan
heksadesimal ke sistem bilangan desimal.
3.10.8. Memahami sistem bilangan pengkode biner (binary encoding)
|
• Sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
• Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner.
• Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal.
• Konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal.
• Konversi sistem bilangan biner ke sistem bilangan desimal.
• Konversi sistem bilangan oktal ke sistem bilangan desimal.
• Konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem bilangan desimal.
• Sistem bilangan pengkode biner (binary encoding)
|
4JP
|
|
||
4.10.Mencontohkan sistem konversi bilangan pada
rangkaian logika
|
4.10.1. Mencontohkansistem bilangan dan
kode biner pada rangkaian elektronika digital.
4.10.2. Mencontohkan konversi sistem bilangan
desimal ke sistem bilangan biner.
4.10.3. Mencontohkan konversi sistem bilangan
desimal ke sistem bilangan oktal.
4.10.4. Menggunakan konversi sistem bilangan
desimal ke sistem bilangan heksadesimal.
4.10.5. Menggunakan konversi sistem bilangan biner
ke sistem bilangan desimal.
4.10.6. Menerapkan konversi sistem bilangan oktal
ke sistem bilangan desimal.
4.10.7. Menerapkan konversi sistem bilangan
heksadesimal ke sistem bilangan desimal.
4.10.8. Menerapkan sistem bilangan pengkode biner
(binary encoding)
|
|
4JP
|
|
||
3.11.Menerapkan aljabar
Boolean pada gerbang logika digital.
|
3.11.1. Menjelaskan konsep dasar aljabar Boolean
pada gerbang logika digital.
3.11.2. Mentabulasikan dua elemen biner pada ystem
penjumlahan aljabar Boolean.
3.11.3. Mentabulasikan dua elemen biner pada ystem
perkalian aljabar Boolean.
3.11.4. Mentabulasikan dua elemen biner pada ystem
inversi aljabar Boolean.
3.11.5. Menyederhanakan rangkaian gerbang logika
digital dengan aljabar Boolean.
|
• Konsep dasar aljabar Boolean pada gerbang logika digital.
• Tabulasi dua elemen biner pada ystem penjumlahan aljabar Boolean.
• Tabulasi dua elemen biner pada ystem perkalian aljabar Boolean.
• Tabulasi dua elemen biner pada ystem inversi aljabar Boolean.
• Penyederhanaan rangkaian gerbang logika digital dengan aljabar Boolean.
|
4JP
|
·
Digital Electronics Theory and Experiments, Virendra
Kumar, 2006
·
Principles of Modern Digital Design, Parag, K. Lala,
2007
·
Analog.and.Digital.Circuits.for.Electronic.Control.System.Applications,
Jerry Luecke, 2005
·
Digital integrated circuits : analysis and design/J.E.
Ayers, 2005
·
Digital PrinciplesDigital PrinciplesandLogic Design, A.
SAHAN. MANNA, 2007
·
Digital Circuit Analysis and Designwith
Simulink®Modelingand Introduction to CPLDs and FPGAs, Second Edition, Steven
T. Karris
·
Digital Design and Computer Archietecture, David Money
Harris and Sarah L. Harris
|
||
4.11.Memadukan aljabar Boolean pada gerbang
logika digital.
|
4.11.1. Menggambarkan beberapa simbol gerbang
logika kedalam skema rangkaian digital.
4.11.2. Menerapkan aljabar Boolean dan gerbang
logika digital.
4.11.3. Membuat ilustrasi diagram Venn sebagai
bantuan dalam mengekspresikan variabel dari aljabar boolean secara visual.
4.11.4. Menerapkan aljabar kedalam fungsi tabel
biner.
|
|
4JP
|
|||
3.12.Menerapkanmacam-macam
gerbang dasar rangkaian logika
|
3.12.1. Memahami konsep dasar rangkaian logika
digital.
3.12.2. Memahami prinsip dasar gerbang logika AND, OR,
NOT, NAND, NOR.
3.12.3. Memahami prinsip dasar gerbang logika
eksklusif OR dan NOR.
3.12.4. Memahami penerapan Buffer pada rangkaian
elektronika digital.
3.12.5. Memahami prinsip dasar metode pencarian
kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
|
• Konsep dasar rangkaian logika digital.
• Prinsip dasar gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR.
• Prinsip dasar gerbang logika eksklusif OR dan NOR.
• Penerapan Buffer pada rangkaian elektronika digital.
• Prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian
elektronika digital
|
4JP
|
|||
4.12.Membangunmacam-macam gerbang dasar rangkaian
logika
|
4.12.1. Menggunakan rangkaian gerbang dasar logika
digital.
4.12.2. Melakukan eksperimen gerbang dasar logika
AND, AND, OR, NOT, NAND, NOR menggunakan perangkat lunak dan melakukan
pengukuran perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.12.3. Melakukan eksperimen logika eksklusif OR
dan NOR menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras
serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.12.4. Melakukan eksperimen rangkaian Buffer pada
rangkaian elektronika digital menggunakan perangkat lunak dan melakukan
pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.12.5. Mencoba dan menerapkan metode pencarian
kesalahan pada rangkaian flip-flop elektronika digital
|
|
4JP
|
|||
3.13.Menerapkan macam-macam
rangkaian Flip-Flop.
|
3.13.1. Memahami prinsip dasar rangkaian Clocked
S-R Flip-Flop.
3.13.2. Memahami prinsip dasar rangkaian Clocked D
Flip-Flop.
3.13.3. Memahami prinsip dasar rangkaian J-K
Flip-Flop.
3.13.4. Memahami rangkaian Toggling Mode S-R dan D
Flip-Flop.
3.13.5. Memahami prinsip dasar rangkaian Triggering
Flip-Flop.
3.13.6. Menyimpulkan rangkaian Flip-Flop
berdasarkan able eksitasi.
3.13.7. Memahami prinsip dasar metode pencarian
kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
|
• Prinsip dasar rangkaian Clocked S-R Flip-Flop.
• Prinsip dasar rangkaian Clocked D Flip-Flop.
• Prinsip dasar rangkaian J-K Flip-Flop.
• Rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop.
• Prinsip dasar rangkaian Triggering
Flip-Flop.
• Rangkaian Flip-Flop berdasarkan able eksitasi.
• Prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian
elektronika digital
|
4JP
|
|||
4.13. Menguji
macam-macam rangkaian Flip-Flop
|
4.13.1. Mendiagramkan rangkaian logika sekuensial
pada rangkaian elektronika digital.
4.13.2. Melakukan ekperimen rangkaian Clocked S-R
Flip-Flop menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat
keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.3. Melakukan ekperimen rangkaian Clocked D
Flip-Flop menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat
keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.4. Melakukan ekperimen rangkaian T Flip-Flop
menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat keras serta
interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.5. Melakukan eksperimen rangkaian Toggling
Mode S-R dan D Flip-Flop menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran
perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.6. Melakukan eksperimen rangkaian Triggering
Flip-Flop menggunakan perangkat lunak dan melakukan pengukuran perangkat
keras serta interprestasi data hasil pengukuran.
4.13.7. Mencoba dan menerapkan metode pencarian
kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital
|
|
8JP
|